undefined
undefined
undefined
1.
Pengertian Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manusia tidak dapat
hidup sendiri, demikian halnya negara. Setiap negara membutuhkan negara lain
untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja
sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap
negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya
perbedaan sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk,
pengetahuan, dan teknologi. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya
perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling
menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju
saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan internasional ini dilakukan
melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa
dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan membeli barang
dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan
internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh
bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya
ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor
hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang
juga membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh
dari negara-negara maju. Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal
ini dapat digunakan negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam
negerinya.
Perdagangan internasional berbeda
dengan perdagangan dalam negeri. Selain dari cakupan wilayahnya,
kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada perdagangan internasional juga berbeda
dengan perdagangan dalam negeri.
2.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong
semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor
pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.
a. Perbedaan Sumber Daya Alam yang
Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan
oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan
sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut.
Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok
untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit,
karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya
relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit.
Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam
barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil
pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain.
b. Teknologi
Setiap negara memiliki teknologi
yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda.
Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang
antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang
lebih baik.
c. Penghematan Biaya
Produksi
Perdagangan internasional
memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya
produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barang-barang
seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang
paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk
diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.
d. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi
barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara
mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan
perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasama
menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.
menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.
Perdagangan internasional merupakan
kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tidak ada satu negara di dunia
ini yang tidak melakukan perdagangan internasional. Mereka yang melakukan
perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini
beberapa manfaat dari perdagangan internasional.
a.
Meningkatkan Hubungan Persahabatan
Antarnegara
Adanya perdagangan antarnegara,
dapat mewujudkan hubungan di antara negara-negara yang mengadakan perdagangan.
Hubungan ini apabila terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan
persahabatan di antara negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan
saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.
b. Kebutuhan Setiap
Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan
internasional, suatu negara yang masih kekurangan dalam memproduksi suatu
barang dapat dipenuhidengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai
kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil
produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
c. Mendorong Kegiatan
Produksi Barang secara Maksimal
Salah satu tujuan suatu negara
melakukan perdagangan internasional yaitu untuk memperluas pasar di luar
negeri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong peningkatan
produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk
menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.
d. Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Adanya perdagangan antarnegara
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien.
Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang
lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat
meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi.
e. Setiap Negara dapat
Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat
mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan
sumber dayaalam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan
demikian suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat
bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
f. Memperluas Lapangan Kerja
Semakin luasnya pasar di luar negeri,
maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan meningkatnya
hasil produksi, maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja.
Hal ini dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya kesempatan kerja
maka pengangguran dapat dikurangi.
4.
Hambatan Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan
perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun,
terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a. Perbedaan Mata Uang
Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara
berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara.
Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor
untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara
pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran
bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran
bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b. Kualitas Sumber
Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja
dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya
manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu
negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan
barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal
ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan
perdagangan internasional.
c. Pembayaran
Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan
perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal
pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami
kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara
pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui
kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
d. Adanya
Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu
melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin
barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh
karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi
barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi
kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat
bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e. Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan
hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut
juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan
antarnegara akan terhambat.
f. Adanya
Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah
regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi
tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta
peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara
anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
5. Komoditas
Ekspor dan Impor Indonesia
a. Komoditas Ekspor
Komoditas ekspor adalah
barang-barang yang dijual ke luar negeri. Orang yang melakukan kegiatan ekspor
disebut eksportir.
b
. Komoditas Impor
Komoditas
impor adalah barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Barang-barang yang
diimpor terdiri atas kelompok barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal.