undefined
undefined
undefined
1. Tanda
titik dipakai pada
akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
2. Tanda titik dipakai pada
akhir singkatan nama orang.
Contoh:
Contoh:
- Irwan S. Gatot
- George W. Bush
Apabila nama
itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
Contoh: Anthony Tumiwa
3. Tanda titik dipakai pada
akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
Contoh:
- Dr. (doktor)
- S.E. (sarjana ekonomi)
- Kol. (kolonel)
- Bpk. (bapak)
4. Tanda titik dipakai pada
singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang
terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
Contoh:
- dll. (dan lain-lain)
- dsb. (dan sebagainya)
- tgl. (tanggal)
- hlm. (halaman)
5. Tanda titik dipakai untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka
waktu.
Contoh:
Contoh:
- Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
- 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk
memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
7. Tanda titik tidak
dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh:
Contoh:
- Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
- Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
8. Tanda titik tidak
dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang
sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
Contoh:
- DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
- SMA (Sekolah Menengah Atas)
- PT (Perseroan Terbatas)
- WHO (World Health Organization)
- UUD (Undang-Undang Dasar)
- SIM (Surat Izin Mengemudi)
- Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
- rapim (rapat pimpinan)
9. Tanda titik tidak
dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan,
dan mata uang.
contoh:
contoh:
- Cu (tembaga)
- 52 cm
- l (liter)
- Rp350,00
10. Tanda titik tidak
dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
contoh:
contoh:
- Latar Belakang Pembentukan
- Sistem Acara
- Lihat Pula
Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di
antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang
didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Contoh:
- Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
- Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak
dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
4. Tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:
Contoh:
- Oleh karena itu, kamu harus datang.
- Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di
belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal
kalimat.
contoh:
contoh:
- O, begitu.
- Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di
antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan
tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
Contoh:
- Medan, 18 Juni 1984
- Medan, Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di
antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
10. Tanda koma dipakai di
antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di
muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
angka.
Contoh:
Contoh:
- 33,5 m
- Rp10,50
12. Tanda koma dipakai untuk
mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk
menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
14. Tanda koma tidak
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik
koma dapat dipakai
untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
2. Tanda titik
koma dapat dipakai
untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai
pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai
pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
Contoh:
- Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
- Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
2. Tanda titik
dua dipakai
sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Borgx
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
Wakil Sekretaris : Irwan Gatot
Bendahara : Rinto Jiang
Wakil bendahara : Rex
Contoh:
Ketua : Borgx
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
Wakil Sekretaris : Irwan Gatot
Bendahara : Rinto Jiang
Wakil bendahara : Rex
3. Tanda titik
dua dipakai dalam
teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
Contoh:
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
4. Tanda titik
dua dipakai (i) di
antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam
kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
5. Tanda titik
dua dipakai untuk
menandakan nisbah (angka banding).
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
6. Tanda titik
dua tidak
dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan.
Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung
unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
2. Tanda hubung menyambung
huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh:
Contoh:
- p-e-n-g-u-r-u-s
- 8-4-1973
3. Tanda hubung dapat dipakai
untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Bandingkan:
Bandingkan:
- ber-evolusi dengan be-revolusi
- dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
- Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
4. Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contoh:
Contoh:
- se-Indonesia
- hadiah ke-2
- tahun 50-an
- ber-SMA
- KTP-nya nomor 11111
- sinar-X
- Menteri-Sekretaris Negara
5. Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
Contoh:
- di-charter
- pen-tackle-an
Tanda Pisah (–, —)
1a. Tanda pisah em (—)
membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di
luar bangun kalimat.
Contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar.
Contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar.
1b. Tanda pisah em (—)
menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih tegas.
Contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
Contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
2a. Tanda pisah en (–)
dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di
antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
Contoh:
Contoh:
- 1919–1921
- Medan–Jakarta
- 10–13 Desember 1999
2b. Tanda pisah en (–) tidak
dipakai bersama perkataan dari dan antara, atau bersama tanda
kurang (−).
Contoh:
Contoh:
- dari halaman 45 sampai 65, bukan dari halaman 45–65
- antara tahun 1492 dan 1499, bukan antara tahun 1492–1499
- −4 sampai −6 °C, bukan −4–−6 °C
Tanda Elipsis (...)
1. Tanda
elipsis dipakai dalam
kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan naskah drama.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda
elipsis menunjukkan
bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya
dalam kutipan langsung.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Jika bagian
yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik;
tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir
kalimat.
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada
akhir tanya.
Contoh:
Contoh:
- Kapan ia berangkat?
- Saudara tahu, bukan?
Penggunaan
kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.
2. Tanda tanya dipakai di
dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Contoh:
- Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
- Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai
sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
Contoh:
- Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
- Bersihkan meja itu sekarang juga!
- Sampai hati ia membuang anaknya!
- Merdeka!
Oleh karena
itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam tulisan ilmiah atau
ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam kutipan atau
transkripsi drama.
Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit
keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
2. Tanda kurung mengapit
keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Contoh:
- Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
- Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
3. Tanda kurung mengapit huruf
atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Contoh:
- Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
- Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
4. Tanda kurung mengapit angka
atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
Hindari penggunaan dua
pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut. Ganti tanda kurung dengan
koma, atau tulis ulang kalimatnya.
Contoh:
Contoh:
- Tidak tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) (dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv) merupakan seorang pemimpin Ukraina.
- Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919), dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv, merupakan seorang pemimpin Ukraina.
- Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) merupakan seorang pemimpin Ukraina. Dia juga dikenal sebagai Matviy Hryhoriyiv.
Tanda Kurung
Siku ([...])
1. Tanda kurung
siku mengapit
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau
bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan
atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Tanda kurung
siku mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.
Tanda Petik
("...")
1. Tanda petik mengapit
petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis
lain.
Contoh:
Contoh:
- "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
- Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
2. Tanda petik mengapit judul
syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Contoh:
- Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
- Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.
- Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit
istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
Contoh:
- Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
- Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".
4. Tanda petik
penutup mengikuti
tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."
Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."
5. Tanda baca
penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik
yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat
atau bagian kalimat.
Contoh:
Contoh:
- Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
- Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Tanda Petik
Tunggal ('...')
1. Tanda petik
tunggal mengapit
petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
Contoh:
- Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
- "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
2. Tanda petik
tunggal mengapit
makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh: feed-back 'balikan'
Contoh: feed-back 'balikan'
Tanda Garis
Miring (/)
1. Tanda garis
miring dipakai di
dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang
terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
Contoh:
- No. 7/PK/1973
- Jalan Kramat III/10
- tahun anggaran 1985/1986
2. Tanda garis
miring dipakai
sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi dalam
pecahan dan rumus matematika.
Contoh:
Contoh:
- harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)
- kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik)
- 7/8 atau 7⁄8
- xn/n!
Tanda garis
miring sebaiknya tidak
dipakai untuk menuliskan tanda aritmetika dasar dalam prosa. Gunakan tanda
bagi ÷ .
Contoh: 10 ÷ 2 = 5.
Contoh: 10 ÷ 2 = 5.
Di dalam rumus
matematika yang lebih rumit, tanda garis miring atau garis pembagi dapat
dipakai..
3. Tanda garis
miring sebaiknya tidak
dipakai sebagai pengganti kata atau.
Tanda
Penyingkat (Apostrof)(')
Tanda
penyingkat menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
Contoh:
- Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
- Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
- 1 Januari '88 ('88 = 1988)
Sebaiknya
bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa.