undefined
undefined
undefined
Macam-macam suku Dayak di Kalimantan
1. Suku Dayak Bakumpai
Suku Dayak
Bakumpai (Becompaijers/Bekoempaiers)
|
Suku Dayak Bakumpai
(Belanda:Becompaijrs/Bekoempaiers) adalah salah satu subetnis Dayak Ngaju yang
bergamakan islam. Suku Bakumpai terutama mendiami di pesisir tepian sungai
barito di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yaitu kota Marabahan
(sebagai pustanya) sampai kota Puruk Cahu dan Murung Raya. Suku Bakumpai
merupakan suku baru yang muncul dalam sensus penduduk tahun 2000 dan 7.51% dari
penduduk Kalimantan Tengah, sebelumnya suku Bakumpai tergabung ke dalam suku
Dayak pada sensus tahun 1930.
Suku Bakumpai berasal dari bagian hulu dan bekas distrik Bakumpai sedangkan dibagian hilirnya adalah pemukiman orang Barangas (Baraki). Sebelah ulu (utara) dari wilayah bekas distrik Bakumpai adalah wilayah distrik Mangkatip (Mengkatip) merupakan Suku Dayak Bara Dia atau Suku Dayak Mangkatip. Suku Bakumpai maupun suku Mangkatip merupakan suku Dayak Ngaju atau Tanah Dayak.
2. Suku Dayak Benuaq
|
|
Berdasarkan pendapat beberapa ahli suku ini
dipercaya berasal dari Dayak Lawangan sub suku Ot Danumdari Kalimantan Tengah.
Benuaq sendriri berasal dari kata Benua dalam arti luasnya adalah suatu wilayah
atau daerah teritori tertentu.
Menurut leluhur orang Benuaq dan berdasarkan dialek bahasa dalam Bahasa Benuaq, diyakini oleh bahwa orang Benuaq justru tidak berasal dari Kalimantan Tengah,kecuali dari sekelompok Seniang Jatu. Masing-masing mempunyai cerita/sejarah bahwa leluhur keberadaan mereka di bumi langsung di tempat mereka sekarang. Tidak berimigrasi yang dikatakan para ahli.
Prosesi Adat Kematian
Prosesi adat
kematian Dayak Benuaq dilaksanakan secara berjenjang. Jenjang ini menunjukkan
makin membaiknya kehidupan rohorang yang meninggal di alam baka. Orang Dayak Benuaq
percaya bahwa alam baqa memiliki
tingkat kehidupan yang berbeda sesuai dengan tingkat upacara yang dilaksanakan
orang yang masih hidup (keluarga dan kerabat).
Alam baka dalam
bahasa Benuaq disebut secara umum adalah Lumut. Di dalam Lumut terdapat tingkat
(kualitas) kehidupan alam baqa. Kepercayaan Orang Dayak Benuaq tidak mengenal
Nereka. Perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukan Orang Dayak Benuaq telah
mendapat ganjaran selama mereka hidup, baik berupa tulah, kutukan,
bencana/malapetaka, penderitaan dll. Itu sebabnya Orang Dayak Benuaq meyakini
jika terjadi yang tidak baik dalam kehidupan berarti telah terjadi
pelanggaran adat dan
perbuatan yang tidak baik. Untuk menghindari kehidupan yang penuh bencana, maka
orang Dayak Benuaq berusaha menjalankan adat dengan sempurna dan menjalankan
kehidupan dengan sebaik-baiknya.
Secara garis besar
terdapat 3 tingkatan acara Adat kematian :
1.
Parepm
Api
2.
Kenyauw
3.
Kwangkai Kewotoq (Kwangkey)
3. Suku Dayak Kenyah
Suku Kenyah terbagi
menjadi Kenyah Dataran Rendah dan Kenyah Dataran Tinggi /Usun Apau Kenyah.
Seni budaya suku
Kenyah sangat halus dan menarik, sehingga ragam seni hias banyak dipakai pada
bangunan-bangunan di Kalimantan Timur.Bukan Sahaja terdiri daripada seni ukiran
tetapi tarian dan juga cara hidup
Dayak Kenyah
terdiri dari beberapa sub suku lagi seperti:
1.
Kenyah Bakung [xkl]
2.
Kenyah Lepok Bam [xkl]
3.
Kenyah Lepok Jalan [xkl]
4.
Kenyah Lepok Tau' [xkl]
5.
Kenyah Lepok Tepu [xkl]
6.
Kenyah Lepok Ke [xkl]
7.
Kenyah Umag Tukung [xkl]
8.
Kenyah Umag Maut [xkl]
9.
Kenyah Lepok Timei [whk]
10.
Kenyah Lepok Kulit [whk]
11.
Kenyah Umag Lasan [xky]
12.
Kenyah Umag Lung [ulu]
4. Suku Dayak Mali
Suku Dayak Mali adalah suku Dayak yang termasuk
rumpun Klemantan Dayak Darat terdapat di
Kabupaten Sanggau terutama mendiami seluruh Kecamatan Balai,
Sanggau (Kota Kecamatan Batang Tarang), Kalimanatan Barat.
Agama
Suku Dayak Mali
sebagian besar beragama Kristen Katolik dan
sebagian Kristen Protestan, sedangkan yang beragama Islam hampir tidak
ada . Kebanyakan orang Dayak yang memeluk agama Islam karena
perkawinan dengan Suku Melayu. Dalam Agama Islam juga
mengharamkan babi sedangkan suku Dayak, babi merupakan
binatang yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan dalam adat Dayak. Tetapi
ada sebagian Dayak mali mengakui diri secara umum dengan agama nenek moyang
yaitu dinamisme atau animisme.
Namun secara umum mengaku diri juga beragama Kristen Katolik dan Protestan.
Agama Islam selalu menyangkut atau berhubungan dengan suku Melayu sedangkan
Dayak selalu menyebut diri sebagai orang Darat Kristiani. Apabila orang Dayak
masuk Islam maka akan di sebut masuk Melayu, Demikian juga sebaliknya dengan
orang Melayu yang masuk kristen maka akan di sebut masuk Darat Dayak.
|